Anda penggemar kuliner yang satu ini? Banyak yang bilang, kuliner
ini berasal dari daratan Tiongkok yang dibawa oleh para imigran asal negara
tersebut ke Nusantara. Makanan ini berbahan utama tepung tapioka yang
telah diolah sedemikian rupa sehingga berbentuk menyerupai tali, yang kita kenal dengan sebutan "mi". Lalu, "mi" atau "mie" tersebut dicampur dengan olahan daging ayam yang dipotong menyerupai dadu, dan sedikit irisan sawi hijau serta racikan bumbu tertentu. Ketika semua bahan dan bumbu telah matang dan tersaji di mangkuk, maka nama kulinernya pun berubah menjadi "mi ayam" atau "mie ayam".
Karena berasal dari Negeri Tirai Bambu, maka tidak heran penyajian dan cara makannya pun hampir mirip dengan tradisi yang ada di sana, yaitu menggunakan sumpit. Sumpit ini biasanya terbuat dari kayu atau bambu. Karena bentuknya yang lurus seperti stik drum namun berukuran lebih kecil, maka cocok dengan bentuk mi yang menyerupai tali, sehingga bisa dengan mudah menjepit, melilitkan atau menggulung mie tersebut.
Namun demikian, di sini kami tidak bertujuan untuk membahas tentang sumpit ataupun asal muasal mi, tetapi kami akan menceritakan tentang sebuah kedai dari kuliner yang menjadi favorit sebagian masyarakat Indonesia, khususnya di Jakarta dan sekitarnya.
Nama kedai tersebut adalah "Mie Kondang". Dari sekian banyak mie ayam, menurut kami, mie ayam inilah yang cukup unik, baik dari sisi tampilan maupun rasanya..
Tampilan Mie Kondang ini cukup bagus, tidak terlalu gelap (coklat) juga tidak terlalu terang (pucat). Ini menandakan bahwa penggunaan kecap dalam olahan ayamnya sesuai takaran, tidak berlebihan. Selain itu, tingkat kekenyalan mie-nya juga pas, tidak terlalu keras dan lembek.
Jika tampilan olahannya cukup menarik, lantas bagaimana dengan tampilan kedai atau outletnya? Menurut kami, setelah beberapa kali menyambangi kedai tersebut, terutama yang di jalan Kostrad Raya, Pesanggrahan, cukup bagus walupun tidak terbilang mewah. Bangunannya memang sederhana, namun soal kebersihan, tak perlu diragukan lagi. Penataan ruangannya pun cukup membuat nyaman para pengunjung, terutaman bagi yang makan di tempat. Misalnya, penyusunan meja-kusi untuk pembeli, meja kasir, tempat mengolah minuman dan tempat meracik atau memasak mie, tertata dengan baik.
Oleh karenanya, para pembeli atau pelanggan Mie Kondang, tak sedikit yang kongkow-kongkow, tidak langsung pulang begitu habis menyantap makanannya. Ini menandakan bahwa suasana kedai Mie Kondang cukup nyaman.
Bukan hanya tampilannya yang menarik, begitu pula dengan rasanya. Bagi Anda yang belum pernah datang ke kedai ini dan belum pernah merasakan Mie Kondang, jangan khawatir, rasanya sangat lezat. Kelezatan yang dihasilkannya berasal dari bahan-bahan alami yang segar, bersih dan sehat. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah halal. Dari mulai mie yang memang diproduksi sendiri, ayam dan bahan-bahan lainnya pun berasal dari penjual yang bisa dipertanggungjawabkan, baik kehalalan maupun kehigienisannya.
Disamping kelezatan yang dihasilkan oleh bahan-bahan pilihan tersebut, rasa yang dihasilkan dari racikan bumbunya pun tidak kalah lezatnya. Perpaduan antara garam (asin) dan kecap (manis) menghasilkan rasa gurih yang seimbang. Bagi Anda yang tidak suka dengan penyedap rasa sintetis (vetsin atau msg) seperti merek Sasa, Mi-Won atau Ajinomoto, menurut kami, gurih alaminya bisa diandalkan. Selain itu, bumbu seperti bawang merah, bawang putih dan bumbu rempah lainnya, menghasilkan citarasa yang membuat lidah Anda ketagihan. Oleh karenanya, semua komponen yang membentuk kuliner tersebut ibarat pertunjukan sebuah orkestra yang enak didengar. Tidak sedikit pun terdengar nada sumbang.
Jadi, bagi penggemar kuliner ini, tidak ada salahnya menyoba Mie Kondang. Kami jamin, Anda tidak akan menyesal, mungkin malah ketagihan.
Sekadar informasi bahwa Mie Kondang telah berdiri sejak 1973. Itu artinya kuliner ini telah berusia 42 tahun. Oleh karenanya, tidak heran jika rasanya sangat lezat, nyaris sempurna.
Disebabkan oleh kelezatan dan pengalamannya selama 42 tahun itu, maka Mie Kondang benar-benar menjadi kondang (tenar) bukan hanya di kalangan masyarakat biasa. Kabar kelezatan tersebut ternyata juga sampai ke telinga RI-1. Sakidjan, pemilik sekaligus pendiri Mie Kondang diundang oleh Pesiden RI ke-5, Megawati Soekarno Putri, untuk mengisi stand kuliner di Istana Bogor.
Seperti sudah menjadi tradisi, jika sebelumnya Mie Kondang diminta hadir ke Istana Bogor oleh Ibu Mega saat masih menjabat sebagai presiden, Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun mengikuti jejak pendahulunya, kembali meminta Mie Kondang untuk melayani para tamunya. Jika sebelumnya, Ibu Mega mengundangnya ke Istana Bogor, kali ini Pak SBY memintanya hadir ke kediamannya di Puri Cikeas, Bogor. Bahkan, kali ini tak tanggung-tanggung, Mie Kondang diminta melayani para tamu Pak SBY selama satu bulan. "Saat itu, Pak SBY mau dilantik jadi presiden pada tahun 2004," ujar Sakidjan (dikutip dari laman resmi Mie Kondang: http://miekondang[dot]com). “Setiap hari setidaknya 500 mangkuk, malah pernah 2.000 mangkuk harus saya sediakan, Pak SBY pernah makan dua kali sehari. Saya senang, mie di sukai Pak SBY,” imbuhnya (masih dari laman tersebut).
Selain dari RI-1, sejumlah pejabat pun menjadi pelanggannya, salah satunya mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Djoko Santoso dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso. Pada dinding kios yang berlokasi di jalan Kostrad Raya, Petukangan Utara, Pesanggrahan, bisa dilihat berbagai foto Sakidjan sedang bersalaman dengan pejabat-pejabat langganannya. Lalu, ada juga kliping media massa yang memuat profil Mie Kondang ini.
Jika seorang penyanyi sedang naik daun, maka tarif sekali manggungnya bisa selangit. Namun tidak demikian dengan Mie Kondang, biarpun sudah kondang, harga semangkuk Mie Kondang tidak sejalan dengan ke-kondangan-nya. Harganya tetap merakyat. Walupun harus naik, itu semata-mata penyesuaian terhadap kondisi ekonomi yang sedang terjadi. Misalnya, disebabkan oleh kenaikan BBM, kenaikan tarif dasar listrik, atau pelemahan rupiah terhadap mata uang asing, sehingga bahan-bahan pokok pun ikut naik yang secara otomatis berimbas kepada usaha kuliner seperti Mie Kondang.
Saat ini, terakhir kami makan di kedai tersebut, awal 2016 lalu, harga semangkuk mie ayam biasa hanya Rp 12.000,-, mie ayam pangsit basah/goreng Rp 14.000,-. Harga mie ayam bakso juga sama Rp 14.000,- sedangkan mie ayam komplit/spesial Rp 18.000,-. Cukup terjangkau, bukan? Anda tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam jika ingin makan enak.
Demikian juga dengan harga-harga makanan dan minuman pendukungnya, cukup terjangkau. Kerupuk kaleng, misalnya, harganya Rp 1.000,-. Harga minuman pun demikian, teh manis hangat harganya Rp 3.000,- sedangkan es teh manis Rp 4.000,-. Lain halnya dengan air putih dan teh tawar, gratis. Anda pun tak perlu meminta karena sudah pasti akan disediakan, sudah menjadi standardnya.
Sebagai penutup, bagi yang ingin menyicipi lezatnya Mie Kondang, jangan khawatir, kini outletnya sudah tersebar di beberapa tempat di Jakarta dan sekitarnya. Bisa jadi, tak jauh dari tempat tinggal Anda. Selamat mencoba, ya.
Berikut ini adalah outlet-outlet Mie Kondang :
Kantor Pusat :
Alamat :
Jl. Apel RT. 001/04 No. 87
Petukangan Utara, Jakarta Selatan 12260
Telepon :
021 – 735 6708
Email :
info@miekondang.com
Outlet 1 :
Jl. Kostrad Raya, Petukangan Utara – Jakarta Selatan
Telp. 021 – 5890 5289
Outlet 2 :
Jl. Ciledug Raya, Pinang Griya (sebelum Pasar Bengkok), Pinang - Kota Tangerang
Telp : 021 – 7332 345
Outlet 3 :
Pasar Mayestik Lantai 2 - Kebayoran Baru - Jakarta Selatan
Outlet 4 :
Depan Pasar Blok A Kebayoran Baru - Jakarta Selatan
Outlet 5 :
Kantin Kampus PARAMADINA, Pancoran - Jakarta Selatan
Outlet 6 :
Jl. Kelapa Dua Raya (sebelah Kelurahan Kelapa Dua) Serengseng, Jakarta Barat
Outlet 7 :
Food Court Plaza BAPINDO, Jl. Jenderal Sudirman - Jakarta Selatan
Outlet 8 :
Jl. Kemajuan Raya Petukangan Selatan - Jakarta Selatan
Outlet 9 :
Jl. Baru (sebelum Plaza Jambu 2) Bogor
Outlet 10 :
Jl. Masjid Al-Wusto Pondok Bambu – Jakarta Timur
Outlet 11 :
Pujasera Blok M Square
Karena berasal dari Negeri Tirai Bambu, maka tidak heran penyajian dan cara makannya pun hampir mirip dengan tradisi yang ada di sana, yaitu menggunakan sumpit. Sumpit ini biasanya terbuat dari kayu atau bambu. Karena bentuknya yang lurus seperti stik drum namun berukuran lebih kecil, maka cocok dengan bentuk mi yang menyerupai tali, sehingga bisa dengan mudah menjepit, melilitkan atau menggulung mie tersebut.
Butuh modal usaha mendesak? Silakan <klik di sini>
Namun demikian, di sini kami tidak bertujuan untuk membahas tentang sumpit ataupun asal muasal mi, tetapi kami akan menceritakan tentang sebuah kedai dari kuliner yang menjadi favorit sebagian masyarakat Indonesia, khususnya di Jakarta dan sekitarnya.
Ayam yang dicacah lalu dimasak sedemikan rupa sehingga memberikan sensasi
rasa yang gurih, kuah yang berisi bakso sebagai plengkap mie ayam.
Nama kedai tersebut adalah "Mie Kondang". Dari sekian banyak mie ayam, menurut kami, mie ayam inilah yang cukup unik, baik dari sisi tampilan maupun rasanya..
Tampilan Mie Kondang ini cukup bagus, tidak terlalu gelap (coklat) juga tidak terlalu terang (pucat). Ini menandakan bahwa penggunaan kecap dalam olahan ayamnya sesuai takaran, tidak berlebihan. Selain itu, tingkat kekenyalan mie-nya juga pas, tidak terlalu keras dan lembek.
Jika tampilan olahannya cukup menarik, lantas bagaimana dengan tampilan kedai atau outletnya? Menurut kami, setelah beberapa kali menyambangi kedai tersebut, terutama yang di jalan Kostrad Raya, Pesanggrahan, cukup bagus walupun tidak terbilang mewah. Bangunannya memang sederhana, namun soal kebersihan, tak perlu diragukan lagi. Penataan ruangannya pun cukup membuat nyaman para pengunjung, terutaman bagi yang makan di tempat. Misalnya, penyusunan meja-kusi untuk pembeli, meja kasir, tempat mengolah minuman dan tempat meracik atau memasak mie, tertata dengan baik.
Oleh karenanya, para pembeli atau pelanggan Mie Kondang, tak sedikit yang kongkow-kongkow, tidak langsung pulang begitu habis menyantap makanannya. Ini menandakan bahwa suasana kedai Mie Kondang cukup nyaman.
Bukan hanya tampilannya yang menarik, begitu pula dengan rasanya. Bagi Anda yang belum pernah datang ke kedai ini dan belum pernah merasakan Mie Kondang, jangan khawatir, rasanya sangat lezat. Kelezatan yang dihasilkannya berasal dari bahan-bahan alami yang segar, bersih dan sehat. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah halal. Dari mulai mie yang memang diproduksi sendiri, ayam dan bahan-bahan lainnya pun berasal dari penjual yang bisa dipertanggungjawabkan, baik kehalalan maupun kehigienisannya.
Butuh modal usaha mendesak? Silakan <klik di sini>
Disamping kelezatan yang dihasilkan oleh bahan-bahan pilihan tersebut, rasa yang dihasilkan dari racikan bumbunya pun tidak kalah lezatnya. Perpaduan antara garam (asin) dan kecap (manis) menghasilkan rasa gurih yang seimbang. Bagi Anda yang tidak suka dengan penyedap rasa sintetis (vetsin atau msg) seperti merek Sasa, Mi-Won atau Ajinomoto, menurut kami, gurih alaminya bisa diandalkan. Selain itu, bumbu seperti bawang merah, bawang putih dan bumbu rempah lainnya, menghasilkan citarasa yang membuat lidah Anda ketagihan. Oleh karenanya, semua komponen yang membentuk kuliner tersebut ibarat pertunjukan sebuah orkestra yang enak didengar. Tidak sedikit pun terdengar nada sumbang.
Tampilan Mie Kondang, tidak terlalu gelap dan tidak terlalu pucat. Tampak sumpit dan kerupuk pangsit.
Jadi, bagi penggemar kuliner ini, tidak ada salahnya menyoba Mie Kondang. Kami jamin, Anda tidak akan menyesal, mungkin malah ketagihan.
Sekadar informasi bahwa Mie Kondang telah berdiri sejak 1973. Itu artinya kuliner ini telah berusia 42 tahun. Oleh karenanya, tidak heran jika rasanya sangat lezat, nyaris sempurna.
Disebabkan oleh kelezatan dan pengalamannya selama 42 tahun itu, maka Mie Kondang benar-benar menjadi kondang (tenar) bukan hanya di kalangan masyarakat biasa. Kabar kelezatan tersebut ternyata juga sampai ke telinga RI-1. Sakidjan, pemilik sekaligus pendiri Mie Kondang diundang oleh Pesiden RI ke-5, Megawati Soekarno Putri, untuk mengisi stand kuliner di Istana Bogor.
Seperti sudah menjadi tradisi, jika sebelumnya Mie Kondang diminta hadir ke Istana Bogor oleh Ibu Mega saat masih menjabat sebagai presiden, Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun mengikuti jejak pendahulunya, kembali meminta Mie Kondang untuk melayani para tamunya. Jika sebelumnya, Ibu Mega mengundangnya ke Istana Bogor, kali ini Pak SBY memintanya hadir ke kediamannya di Puri Cikeas, Bogor. Bahkan, kali ini tak tanggung-tanggung, Mie Kondang diminta melayani para tamu Pak SBY selama satu bulan. "Saat itu, Pak SBY mau dilantik jadi presiden pada tahun 2004," ujar Sakidjan (dikutip dari laman resmi Mie Kondang: http://miekondang[dot]com). “Setiap hari setidaknya 500 mangkuk, malah pernah 2.000 mangkuk harus saya sediakan, Pak SBY pernah makan dua kali sehari. Saya senang, mie di sukai Pak SBY,” imbuhnya (masih dari laman tersebut).
Selain dari RI-1, sejumlah pejabat pun menjadi pelanggannya, salah satunya mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Djoko Santoso dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso. Pada dinding kios yang berlokasi di jalan Kostrad Raya, Petukangan Utara, Pesanggrahan, bisa dilihat berbagai foto Sakidjan sedang bersalaman dengan pejabat-pejabat langganannya. Lalu, ada juga kliping media massa yang memuat profil Mie Kondang ini.
Jika seorang penyanyi sedang naik daun, maka tarif sekali manggungnya bisa selangit. Namun tidak demikian dengan Mie Kondang, biarpun sudah kondang, harga semangkuk Mie Kondang tidak sejalan dengan ke-kondangan-nya. Harganya tetap merakyat. Walupun harus naik, itu semata-mata penyesuaian terhadap kondisi ekonomi yang sedang terjadi. Misalnya, disebabkan oleh kenaikan BBM, kenaikan tarif dasar listrik, atau pelemahan rupiah terhadap mata uang asing, sehingga bahan-bahan pokok pun ikut naik yang secara otomatis berimbas kepada usaha kuliner seperti Mie Kondang.
Saat ini, terakhir kami makan di kedai tersebut, awal 2016 lalu, harga semangkuk mie ayam biasa hanya Rp 12.000,-, mie ayam pangsit basah/goreng Rp 14.000,-. Harga mie ayam bakso juga sama Rp 14.000,- sedangkan mie ayam komplit/spesial Rp 18.000,-. Cukup terjangkau, bukan? Anda tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam jika ingin makan enak.
Demikian juga dengan harga-harga makanan dan minuman pendukungnya, cukup terjangkau. Kerupuk kaleng, misalnya, harganya Rp 1.000,-. Harga minuman pun demikian, teh manis hangat harganya Rp 3.000,- sedangkan es teh manis Rp 4.000,-. Lain halnya dengan air putih dan teh tawar, gratis. Anda pun tak perlu meminta karena sudah pasti akan disediakan, sudah menjadi standardnya.
Sebagai penutup, bagi yang ingin menyicipi lezatnya Mie Kondang, jangan khawatir, kini outletnya sudah tersebar di beberapa tempat di Jakarta dan sekitarnya. Bisa jadi, tak jauh dari tempat tinggal Anda. Selamat mencoba, ya.
Berikut ini adalah outlet-outlet Mie Kondang :
Kantor Pusat :
Alamat :
Jl. Apel RT. 001/04 No. 87
Petukangan Utara, Jakarta Selatan 12260
Telepon :
021 – 735 6708
Email :
info@miekondang.com
Outlet 1 :
Jl. Kostrad Raya, Petukangan Utara – Jakarta Selatan
Telp. 021 – 5890 5289
Outlet 2 :
Jl. Ciledug Raya, Pinang Griya (sebelum Pasar Bengkok), Pinang - Kota Tangerang
Telp : 021 – 7332 345
Outlet 3 :
Pasar Mayestik Lantai 2 - Kebayoran Baru - Jakarta Selatan
Outlet 4 :
Depan Pasar Blok A Kebayoran Baru - Jakarta Selatan
Outlet 5 :
Kantin Kampus PARAMADINA, Pancoran - Jakarta Selatan
Outlet 6 :
Jl. Kelapa Dua Raya (sebelah Kelurahan Kelapa Dua) Serengseng, Jakarta Barat
Outlet 7 :
Food Court Plaza BAPINDO, Jl. Jenderal Sudirman - Jakarta Selatan
Outlet 8 :
Jl. Kemajuan Raya Petukangan Selatan - Jakarta Selatan
Outlet 9 :
Jl. Baru (sebelum Plaza Jambu 2) Bogor
Outlet 10 :
Jl. Masjid Al-Wusto Pondok Bambu – Jakarta Timur
Outlet 11 :
Pujasera Blok M Square
Seorang pegawai Mie Kondang sedang melayani pesanan pembeli dan diliput oleh Stasiun Televisi NET.
Para karyawan Mie Kondang sedang melayani ribuan tamu di kediaman Presiden SBY - Cikeas - Jawa Barat, beberap waktu lalu.
Salah satu tampilan outlet Mie Kondang
Jl. Kostrad Raya, Petukangan Utara, Jakarta Selatan, tempat di mana salah satu outlet Mie Kondang berada.
Butuh modal usaha mendesak? Silakan <klik di sini>