Rapat Terbatas Pengurus dan Pengelola
Rapat Terbatas Pengurus dan Manager USP Swamitra, 28 Januari 2016 di Sate Nano Djogja, Tangerang Selatan.
Rapat Anggaran USP Swamitra Jaya Kerta Sejahtera, 25 Januari 2016
Rapat Anggaran dan Penyerahan Penghargaan USP/KSP Swamitra Berprestasi Area 1 Tahun 2016, Slipi Jakarta Barat.
Rapat Anggaran USP Swamitra Jaya Kerta Sejahtera, 25 Januari 2016
Rapat Anggaran dan Penyerahan Penghargaan USP/KSP Swamitra Berprestasi Area 1 Tahun 2016, Slipi Jakarta Barat.
Kunjungan Manajemen Bank Bukopin
Study banding peserta Manegement Development Program (MDP), sebagai syarat untuk menjadi kepala cabang, 12 Januari 2016.
Koperasi Produsen Jaya Kerta Sejahtera
Perpanjangan Perjanjian Kerjasama antara JKS - PT. Bank Bukopin, Tbk., Slipi 21 Maret 2015.
Koperasi Produsen Jaya Kerta Sejahtera
Partisipasi Koperasi Produsen Jaya Kerta Sejahtera dalam pembentukan Dekopinda Kota Tangerang Selatan Tahun 2009.
10 Oktober 2016
Rensensi : Swamitra, Menggagas Pemberdayaan
02:25
Pojok UKM, Resensi Buku
Membangun perekonomian rakyat melalui lembaga keuangan mikro (LKM) terutama koperasi, boleh dibilang komitmen paling tegas yang terus menerus dikampanyekan oleh pemerintah. Tidak peduli, siapa pun rezim yang memimpin negeri ini, maka “kecap” kampanye pembangunannya selalu bermuara pada itikad pemberdayaan ekonomi wong cilik tersebut.
22 Agustus 2016
Efektif Leadership, Memimpin Dengan EQ
23:05
Artikel
KEPEMIMPINAN selalu menjadi isu sentral di mana pun baik di organisasi, bisnis maupun perusahaan. Harga kepemimpinan menjadi sangat mahal untuk mengubah satu kondisi menuju kondisi yang jauh lebih baik. Tapi dalam kenyataannya, tidak semua pemimpin dapat mengemban misi kepemimpinannya. Malahan yang muncul adalah tirani baru yang mencengkeram anak buahnya dan memaksakan segala kehendaknya tanpa acuan prinsip yang jelas. Tidak heran apabila yang muncul adalah kefrustrasian karyawan menghadapi ulah para pemimpin yang semau gue, tidak mau tahu dengan urusan karyawan dan lebih parah lagi kesannya hanya memeras keringat karyawan tanpa mau memperhatikan nasibnya.
17 Februari 2016
6 Februari 2016
Tak Hanya di Pandeglang, di Bogor pun Bisa Menikmati Durian Matang di Pohon
Bagi yang suka buah durian, membeli durian di super market atau di kios-kios pinggir jalan merupakan hal biasa, tapi pernah kah Anda menikmatinya langsung, bahkan panen di kebunnya? Di Bogor, ada agrowisata kebun durian yang bisa anda kunjungi dan nikmati buahnya langsung disana.
Berikut laporan Tatang Sumarna, Manager Unit Simpan Pinjam (USP) Swamitra Jaya Kerta Sejahtera (JKS) saat berkunjung ke sana beberap hari yang lalu.
Berikut laporan Tatang Sumarna, Manager Unit Simpan Pinjam (USP) Swamitra Jaya Kerta Sejahtera (JKS) saat berkunjung ke sana beberap hari yang lalu.
31 Januari 2016
Mengapa Tak Ada Nasi Goreng yang Enak di Hotel?
Tentang hal ini saya punya lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Dan saya ingin para chef-lah yang menjawab. Mahasiswa studi perhotelan dan pemilik hotel juga boleh mereka-reka jawabannya.
Tapi poin-nya jelas. Sulit kita mendapatkan kuliner Nusantara yang benar-benar lezat di berbagai hotel. Jangankan rasanya, tampilannya saja seringkali membuat saya malu pada tamu saya. Kadang saya berpikir, kalau kita saja merasa janggal dengan tampilan dan rasanya, bagaimana pikiran wisatawan asing ya?
28 Januari 2016
"Mie Kondang", Mie Ayam yang pernah Disantap RI 1
23:49
Berita, Kuliner, Pojok UKM, Tradisional
Anda penggemar kuliner yang satu ini? Banyak yang bilang, kuliner
ini berasal dari daratan Tiongkok yang dibawa oleh para imigran asal negara
tersebut ke Nusantara. Makanan ini berbahan utama tepung tapioka yang
telah diolah sedemikian rupa sehingga berbentuk menyerupai tali, yang kita kenal dengan sebutan "mi". Lalu, "mi" atau "mie" tersebut dicampur dengan olahan daging ayam yang dipotong menyerupai dadu, dan sedikit irisan sawi hijau serta racikan bumbu tertentu. Ketika semua bahan dan bumbu telah matang dan tersaji di mangkuk, maka nama kulinernya pun berubah menjadi "mi ayam" atau "mie ayam".
23 Januari 2016
Colenak, Kuliner Warisan Leluhur Tanah Pasundan
17:39
Berita, Kuliner, Pojok UKM, Tradisional
Colenak Salamina H. Ahmad Bustomi menjadi colenak terpanjang sehingga berhak masuk MURI, 2010 silam. |
Walaupun berasal dari Bandung yang dikenalkan oleh Aki Murdi pada tahun 1930, namun seiring berjalannya waktu, kudapan tradisional ini, kini dapat dengan mudah dijumpai di seantero Tatar Sunda, diantaranya di Kota Tasikmalaya. Tepatnya di jalan Veteran (Simpang Lima, Gunung Pereng). Nama pemiliknya H. Ahmad Bustomi dengan brand Colenak Salamina.
Langganan:
Postingan (Atom)