Nantikan Ulasan "USP Swamitra JKS Raih Predikat Terbaik Kategori BDR dan Kinerja, 2014 dan 2015"

8 Oktober 2012

Nasi Grombyang yang Bikin Lidah Bergoyang

Tiap daerah di Indonesia punya kuliner khas. Tak ketinggalan Pemalang. Kota di pesisir utara Jawa Tengah ini memiliki beberapa penganan khas, salah satunya adalah nasi grombyang.
Bagi kebanyakan orang terutama yang bukan berasal dari Pemalang dan sekitarnya, nama makanan ini jelas terdengar asing di telinga. Maklum, tidak seperti kudapan khas kota lain, sangat sulit menjumpai penjual nasi grombyang di luar Pemalang – termasuk Jakarta.

Penasaran dengan wujudnya? Nasi grombyang berupa nasi dengan siraman kuah berwarna hitam pekat plus potongan daging sapi. Tapi, awalnya kuliner ini memakai daging kerbau. Cuma, lantaran daging kerbau makin sulit dicari, daging sapi yang gampang didapat pun menjadi pengganti.

Dalam penyajiannya, kuah dengan campuran kelapa sangrai mengisi mangkuk sampai penuh. Kuah yang berlimpah ini memberi kesan hampir tumpah jika mangkuk bergoyang atawa grombyang dalam bahasa Jawa. Dari situlah makanan ini diberi nama nasi grombyang. Sekilas, nasi grombyang mirip soto atau rawon karena kuahnya yang berkelir hitam pekat.

Nah, buat Anda yang berencana ke Pemalang atau melintasi kota ini, jangan lupa untuk mencicipi nasi grombyang, ya. Salah satu kedai penjaja nasi grombyang yang paling terkenal di Pemalang: Grombyang H. Warso yang terletak di Jalan R.E. Martadinata, Pelutan.

Enggak susah, kok, menemukan lokasi warung ini. Posisinya hanya sekitar 50 meter arah utara dari Alun-Alun Pemalang, sebelum rel kereta. Dari jalur Pantai Utara (Pantura) Pemalang, hanya butuh waktu sekitar 10 menit berkendara.

Tak heran, kedai ini kerap menjadi tujuan utama wisata kuliner bagi mereka yang kebetulan melintasi Pemalang. “Kebanyakan pembeli yang datang berasal dari luar kota,” kata Warso, pemilik kedai. Terselip di antara pembeli dari luar Pemalang beberapa artis Ibukota, seperti personel Team Lo, band parodi asal Kota Solo.

Cuma tutup lima hari

Kedai yang buka setiap hari dari jam sembilan pagi hingga setengah sebelas malam ini sanggup menampung 50 pe-ngunjung sekaligus. Asyiknya, dalam setahun, Grombyang H. Warso hanya tutup selama lima hari, yakni tiga hari pertama di bulan Ramadan dan dua hari di Hari Raya Idul Adha.

Sedang pada Hari Raya Idul Fitri, kedai ini tetap buka. Maklum, saat libur Lebaran tiba, pengunjung warung ini mencapai puncaknya. Jumlah pengunjungnya bisa empat kali lipat dari hari biasa. Sayang, Warso tak pernah menghitung jumlahnya. Cuma yang pasti, “Setiap hari di hari biasa saya menghabiskan daging sapi 150 kilogram,” ungkap Warso.

Sekian penjelasan soal kedai Grombyang H. Warso, sekarang waktunya icip-icip. Begitu pesan, sejurus kemudian, semangkuk nasi grombyang dengan taburan bawang merah goreng dan irisan daun bawang langsung tersaji di atas meja.

Aroma kuah menyeruak menusuk hidup dan langsung membangkitkan selera makan. Tapi, kurang afdal rasanya menyantap makanan berkuah tanpa tambahan kecap manis. Bagi Anda yang suka pedas, tak ada salahnya menambahkan sambal berbahan cabai rawit. Setelah itu, aduk kuah biar semua bahan tambahan tercampur.

Jangan buru-buru menyantap seluruh isi nasi grombyang. Cicipi dulu kesegaran kuahnya. Selain segar, rasa kaldu sapi sangat dominan. Ada rasa gurih juga yang menemani kuah kaldu itu. Namun, itu belum cukup. Cobalah gigit potongan daging sapinya. Daging sapi nan empuk itu begitu gurih. Rasa nikmat pun makin terasa saat bawang merah goreng dan irisan daun bawang berpadu di lidah.

Tapi, kalau beruntung, Anda bisa mencicipi nikmatnya nasi grombyang racikan Warso dengan daging kerbau. “Terakhir pakai daging kerbau tahun 1991, sekarang dalam sebulan hanya sehari yang menggunakan daging kerbau,” ujarnya.

Kunci kelezatan nasi grombyang buatan Warso memang terletak pada kaldu yang berasal dari air rebusan daging sapi, dengan aneka bumbu rempah. Sayang, dia tak terlalu mau blakblakan soal rahasia dapurnya. Cuma, itu bukan masalah. Yang terpenting, nasi grombyangnya oke punya.

Untuk menebus semangkuknasi grombyang bikinan Warso, Anda hanya perlu merogoh kocek Rp 10.000. Dan, sebagai teman menyantap nasi grombyang, ada bermacam sate, mulai sate daging, sate babat, sate jantung, sate tulang muda, hingga sate usus sapi. Harganya Rp 2.500 per tusuk.

Jadi, kalau Anda ke Pemalang atau melintasi kota ini, jangan ragu untuk mampir ke kedai Grombyang H. Warso.

(KONTAN Edisi 3 - 9 September 2012)