SISTEM BUNGA GARIS LURUS (FLAT)
Bunga garis lurus atau biasa disebut flat adalah sistem perhitungan suku bunga yang besarannya mengacu pada pokok hutang awal. Sistem bunga ini biasanya diterapkan untuk kredit barang konsumsi seperti handphone, home appliances dan mobil atau kredit tanpa agunan (KTA). Dengan menggunakan sistem bunga flat ini maka porsi bunga dan pokok dalam angsuran bulanan akan tetap sama. Misalnya besarnya angsuran adalah satu juta rupiah dengan komposisi porsi pokok 750 ribu dan bunga 250 ribu. Maka, sejak angsuran pertama hingga terakhir porsinya akan tetap sama.
Untuk menghitung besarnya angsuran dengan menggunakan sistem bunga flat ini sebenarnya cukup sederhana, misalnya jika kita hendak membeli mobil seharga Rp 150 juta, dengan rincian sebagai berikut:
a. Harga mobil Rp 150 juta;
b. DP 20%, maka pokok hutang menjadi Rp 120 juta (Rp 150 juta - DP 20%-nya);
c. Ambil contoh saja bunganya 5% flat per tahun;
d. Tenor (lama) pinjaman tiga tahun.
Maka angsuran per bulannya adalah sebagai berikut:
= (120 juta + (120 juta X 5% X 3 tahun))/36 bulan
= 138 juta / 36 bulan
= Rp 3.833.334
Di dalam angsuran sebesar Rp 3.833.334 itu terdapat porsi pokok sebesar Rp 3.333.334 dan bunga sebesar Rp 500.000.
Berikut ini adalah contoh penjabaran penghitungan sistem bunga flat:
Berikut ini adalah contoh penjabaran penghitungan sistem bunga flat:
Rumus:
total bunga = P x I x N
bunga perbulan = total bunga / B
besar angsuran = (P + total bunga) / B
* P : Pokok kredit
* I : Suku bunga per tahun
* N : Jangka waktu kredit dalam satuan tahun
* B : Jangka waktu kredit dalam satuan bulan
Perhitungan:
Total Bunga = Rp 12.000.000 × 0,06 × 1 = Rp 720.000
Bunga per Bulan = Rp 720.000 : 12 = Rp 60.000
Besar Angsuran = (Rp 12.000.000+Rp 720.000 ) / 12 = Rp 1.060.000
Demikian ilustrasi penghitungan sistem bunga yang biasa digunakan dalam dunia keuangan. Mudah-mudahan bermanfaat bagi Anda.
Demikian ilustrasi penghitungan sistem bunga yang biasa digunakan dalam dunia keuangan. Mudah-mudahan bermanfaat bagi Anda.